TEBUIRENG, Indonesia - Beribu-ribu orang menghadiri pengebumian bekas presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid di sini semalam.
Semasa hidupnya, beliau yang lebih dikenali dengan panggilan Gus Dur merupakan seorang ulama berfahaman sederhana yang pernah bercita-cita untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel selain tegas mempertahankan tradisi kepelbagaian dan toleransi kaum dan agama di Indonesia.
Bendera berkibar separuh tiang di negara itu sebagai tanda menghormati Gus Dur yang meninggal dunia di hospital petang kelmarin semasa berusia 69 tahun akibat komplikasi penyakit kencing manis dan strok.
Beliau ialah bekas presiden Indonesia keempat dan memegang tampuk pemerintahan pada 1999 setelah pilihan raya umum yang pertama diadakan berikutan tindakan Suharto meletakkan jawatan Presiden pada 1998.
President Susilo Bambang Yudhoyono memuji jasa-jasa yang telah disumbangkan oleh Gus Dur.
Beliau membuat kenyataan itu semasa mengetuai majlis pengebumian Gus Dur di makam keluarganya di Jawa Timur.
"Menerusi kata-kata, sikap dan tingkah lakunya, Gus Dur membuatkan kita sedar dan menghormati kepelbagaian idea dan identiti yang wujud kerana perbezaan agama, kepercayaan, etnik dan kawasan," kata Susilo.
"Sama ada kita sedar atau tidak, sebenarnya, beliau ialah bapa pluralisme dan kepelbagaian budaya di Indonesia," tambahnya sebelum menaburkan tanah ke dalam kubur Gus Dur.
Di Amerika Syarikat (AS), White House memuji Gus Dur kerana kesungguhan beliau mengamalkan toleransi agama selain membantu mengemudikan Indonesia ke era perubahan demokrasi.
"Seorang tokoh penting dalam peralihan Indonesia ke arah demokrasi, Presiden Abdurrahman akan diingati kerana komitmen beliau terhadap prinsip demokrasi, politik inklusif dan toleransi agama," kata jurucakap White House, Robert Gibbs.
Gus Dur muncul sebagai pemimpin politik berpengaruh apabila mengetuai pergerakan Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama selain kelantangannya mengkritik Suharto yang memerintah selama tiga dekad.
Gus Dur menewaskan Megawati Sukarnoputri untuk menjadi Presiden dalam satu pengundian di Parlimen pada 1999 tetapi disingkirkan dua tahun kemudian ekoran dakwaan rasuah dan tidak cekap mentadbir negara. - AFP
This entry was posted
on Friday, January 01, 2010
and is filed under
Luar Negara
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
.
Online Map
P94 Hulu Selangor

HARAKAHDAILY
Tranungkite Online
Malaysiakini
terengganu lening
global
macam-macam
Video Channels
-
-
-
BICARA 2 MUROBBI7 years ago
-
-
-
Ilmu Sesat - Tok Guru Nik Abdul Aziz Nik Mat13 years ago
-
bros15 years ago
-
Blogroll
-
-
-
Artikel Februari 20222 years ago
-
POLITIK WANG DALAM UMNO MEMBARAH7 years ago
-
NOTIS PENUTUPAN BLOG RAKYAT MARHAEN7 years ago
-
-
-
-
Kelantan umum 11 Sept cuti peristiwa9 years ago
-
15 tanda kematian mulia10 years ago
-
-
-
-
Harga Kubah Masjid11 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Archives
Link/Laman
Radio & TV
Minda
- Abdul Hadi Awang
- AlHusseyn
- Amin Iskandar
- Anwar Ibrahim
- Azizi Abdullah
- Bakaq
- Dr Mohd Asri
- Dr Siti Mariah
- Dr Zulkifly
- Faisal Tehrani
- Hanipa
- Herman
- Hishamuddin
- Husam Musa
- Ibnu Hasyim
- Idris Ahmad
- Kadir Jasin
- Khalid Samad
- Khalil Idham Lim
- Khir Toyo
- Lufti
- Mahathir
- Mahfuz
- Misbahul Munir
- Nasrudin
- Nik Abdul Aziz
- Nik Nasri
- NikAbduh
- Nobisha
- Raja Petra
- Ramli Abd Halim
- Roslan SMS
- Saiful Islam
- Sayuti Omar
- Sofi Wahab
- Subky
- Tuan Ibrahim
- Wan Ji
- Wfaudzin
- Zaharuddin
- Zaid Ibrahim
- Zainol Abiden
- Zainulfaqar
- Zolkharnain
- Zulkifli Nordin
Categories
- Berita (12)
- GST (7)
- Isu Felda (1)
- Isu Kalimah Allah (144)
- Isu royalti minyak (34)
- Kenyataan Media (6)
- Krisis Perak (16)
- Luar Negara (82)
- Macam-macam ada (54)
- Memali (1)
- P94 Hulu Selangpr (59)
- Pandangan (112)
- Parlimen (12)
- Pedoman (23)
- Politik (803)
- Pulau Pinang (1)
- Sidang Dun Trg (8)
- SodomyII (41)
- Sukan (5)
- Terengganu lening (53)
- Umum (133)
- Useful Info (2)




0 comments